Adjeng Ratna Suminar dikukuhkan sebagai guru
In: Nasional
JAKARTA, TRIBUNNEWS.COM-Hari ini, Kamis (27 Agustus 2020), Institut Agama Islam Swasta (STAIS) Rantabor telah mengukuhkan Adjeng Ratna Suminar sebagai guru besar.
Peresmian dilaksanakan di Auditorium STAIS Lan Taboer, dihadiri oleh Dekan Akademi dan tamu dari Jakarta.
Guru Besar SH MM Adjeng Ratna Suminar dengan Judul “Peran Organisasi Masyarakat (LSM) Dalam Mendukung Pembangunan Indonesia”.
Baca: Kementerian Agama Dorong Percepatan Pengembangan Program Studi Islam — –Dalam pidatonya, Profesor Ajen menekankan pentingnya ormas dan lembaga swadaya masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan berbangsa. Profesor Ajkin mengatakan dalam pernyataannya: “Omas dan LSM memiliki kemampuan untuk memelihara politik dan sosial. Fungsi stabilitas adalah sebagai perantara berbagai kepentingan yang terjadi antar kelompok masyarakat untuk meminimalisir konflik sosial. Profesor Ajen hanya mengatakan bahwa di negara demokratis yang menuntut kebebasan berpendapat, organisasi massa dapat digunakan sebagai saluran untuk bersuara rendah kepada pemerintah.
Baca: Profesor yang Tidak Adil dalam Farmakologi Kemampuan anti virus-begitu tentunya karena adanya liberalisme, wajar jika ormas kini bermunculan. -Perilaku Profesor Adjeng yang juga Ketua IKAL Lemhanas PPRA ke-41 ini juga berlaku bagi dunia organisasi. Bukan hal yang baru, ia merupakan anggota DPR RI dari tahun 2009 hingga 2014 dan juga merupakan ketua dari Yayasan Adjeng Suharno yang memiliki banyak sekolah di Jawa Barat.
Ia aktif melakukan kegiatan pendidikan masyarakat di pedesaan Ia juga kerap mengadvokasi perempuan pekerja di luar negeri (TKW) yang tergabung dalam Komite 1 DPR RI.