Bea Cukai di Jawa Barat memperluas bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak Covid-19
In: Bea CukaiTRIBUNNEWS.COM – Layanan Pabean dan Bea Cukai Jawa Barat terus membantu semua pihak, baik secara langsung atau tidak langsung terkena Pandemi Virus Corona (Covid-199) 2019 di Indonesia dan seluruh dunia. Setidaknya empat kantor pabean di Jawa Barat memberikan bantuan tunai ke beberapa rumah sakit dan toko kelontong di daerah yang terkena dampak Covid-19. -Pada akhir April 2020 (29/04), Bea Cukai Jawa Barat dan perwakilan Cukai dan Kementerian Keuangan Jawa Barat menyumbangkan 100 juta rupee dana Kementerian Keuangan ke empat rumah sakit di Jawa Barat. Kepala Kantor Bea Cukai Jawa mengatakan: “Empat rumah sakit ini adalah Rumah Sakit Islam Bandung, Rumah Sakit Dustira Cimahi, Rumah Sakit Umum Daerah Gireung Jati Cirebon dan Rumah Sakit Umum Daerah Bogor.” Saipullah Nasution di negara-negara Barat .
Khusus Adalah kepala Kantor Pabean Cirebon, Encep Dudi Ginanjar, dan perwakilan dari Kementerian Keuangan negara yang memberikan bantuan kepada Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Cirebon. Jawa Barat, Kamis 30/04. Perwakilan dari Kementerian Keuangan Jawa Barat menyarankan masyarakat untuk tetap tenang untuk mencapai jarak sosial dan fisik. Penting juga untuk menjaga tubuh yang sehat dan meningkatkan kekebalan tubuh dengan terus berolahraga ringan.
Selama pandemi Covid-19, para pemimpin tidak hanya perlu memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, tetapi juga staf bea cukai milenial yang bekerja di departemen konsultasi dan layanan informasi dan Kepabeanan yang terintegrasi ke dalam Millenial PLI didistribusikan. Lusinan paket makanan untuk masyarakat di sekitar kantor, termasuk pekerja harian, seperti pengusaha keliling, penjaga pintu, tukang ojek, pengemudi angkutan umum, pengemudi becak dan kelas sosial lain yang membutuhkan.

Rabu (22/4), Bea Cukai Bogor membagikan 30 paket makanan ke Bantar Kemang, Katulampa, Panduraya, Pajajaran dan Gunung Batu. Tatang Yuliono, kepala Kantor Pabean Bogor, mengungkapkan bahwa makanan pokok yang didistribusikan termasuk kebutuhan pokok dan tidak ketinggalan topeng. Dia berkata: “Barang-barang yang didistribusikan dalam kemasan makanan termasuk masker, beras, minyak goreng, gula, indole, sarden dan sabun.” Tatang menambahkan bahwa untuk membantu pedagang kecil, produk harus didistribusikan di toko-toko kelontong kecil. Dia menambahkan: “Untuk membantu pedagang kecil, produk ini dibeli di toko kelontong kecil dan negosiasi tidak diperbolehkan.”
Agar tidak mengizinkan Bea Cukai Bogor tetap, Bea Cukai Tasikmalaya juga mendistribusikan 30 paket makanan. Menyelam di tanah pada hari Kamis, 23 April. Orang miskin tersebar di wilayah kota Tasikmalaya. Pengemasan toko grosir diperoleh di toko grosir, karena dalam kegiatan ini, mereka tidak diperbolehkan berbelanja hanya di toko grosir saja, tetapi tidak di toko serba ada. Indriya Karyadi, kepala kantor bea cukai Tasikmalaya, mengatakan: “Ini untuk membantu pedagang yang terkena alienasi sosial.” Banyak orang di sekitarnya. Kami ingin orang-orang saling menjaga dan membantu mengurangi beban mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan kami, “kata Indriya. (*)