Loading the content... Loading depends on your connection speed!

Bea cukai di Malang dan Jambi menghancurkan miliaran rupee ilegal, termasuk mainan seks

In: Bea Cukai

TRIBUNNEWS.COM-Bea Cukai Malang dan Bea Cukai Jambi telah menghancurkan miliaran rupee barang. Pada Kamis (25 Juni 2020), Bea Cukai Malang memusnahkan 3,6 juta batang rokok, 43 botol vape, 295 botol anggur, dan 74 kiriman pos. Barang-barang ini tidak memenuhi semua peraturan bea cukai dan pajak konsumsi. Baca: Bea Cukai Tegal terlibat aktif dalam menghilangkan perdagangan narkoba ilegal di Jawa Tengah-Lafif Helmi, kepala Kantor Bea Cukai Malang, mengungkapkan bahwa barang-barang ini berasal dari 100 buku aksi, “Diimplementasikan mulai Januari Seratus surat hingga Juni 2020. Total kerugian negara diperkirakan mencapai Rs 2,1 crore, “katanya. Latif juga menegaskan bahwa tugas dan fungsi bea cukai dan pajak konsumsi bukan hanya lembaga yang mengelola pajak nasional, tetapi juga pelindung masyarakat, terutama perlindungan barang impor ilegal. Contoh efek negatif seperti mainan seks dan alkohol. Kami akan melakukan pekerjaan terbaik kami dalam pengawasan barang-barang ini untuk menjaga perdamaian di masyarakat. “Latif menjelaskan.

Selain meningkatkan pengawasan, Bea Cukai Malang juga mengakui pentingnya menghilangkan sirkulasi. Oleh karena itu, Bea Cukai Malang menyerukan kepada masyarakat untuk tidak membeli, mengkonsumsi atau memproduksi produk untuk membantu menghilangkan rokok ilegal.” Pada hari yang sama, Bea Cukai Jambi juga menghancurkan 6.177.600 rokok, 130 botol alkohol, 7 botol cairan vape dan 44 mainan pribadi. Itu ilegal .

Ardiyanto, kepala Kantor Pabean Jambi, mengungkapkan bahwa kehancuran ini Keenam juta batang rokok tersebut berasal dari anggota tim pengawasan pabean antara Jambi dan pangkalan suaminya di Palembang.

Baca: Bea Cukai dan BNN Jawa Tengah memperkuat komitmen mereka untuk bersinergi Tindakan menghilangkan peredaran narkotika – Pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini dapat mengakibatkan potensi kerugian pendapatan nasional sekitar 2.213.500.000 Rp dan da imunitas dalam bentuk gangguan dengan pasar internal, terutama stabilitas produk yang sama. Jenis-jenis yang telah dihancurkan belum memastikan perlindungan masyarakat “, tambah Adiyanto. (*)

By: admin
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

CommentName required Email required Website

Back to top