Loading the content... Loading depends on your connection speed!

Berikut ini adalah beberapa keputusan penting terkait hasil pertemuan virtual Administrasi Bea Cukai ASEAN

In: Bea Cukai

TRIBUNNEWS.COM-Administrasi Umum Kepabeanan Bangsa Asia Tenggara baru saja menggelar pertemuan tahunan Sidang Umum Direktur Bea Cukai ASEAN pada 18-19 Agustus 2020. Pertemuan tersebut dihadiri 10 negara anggota ASEAN; Sekretariat ASEAN; dan lawan bicara ASEAN, yaitu Australia, China, Jepang, Korea Selatan dan World Customs Organization (WCO). Selain itu, banyak asosiasi bisnis ASEAN yang turut serta dalam pertemuan tersebut, seperti ASEAN Business Advisory Committee (ABAC), ASEAN Business Committee (EU-ABC) dan US-ABC. Pertemuan tahun ini adalah pertemuan ke-29. Pertemuan tersebut sebenarnya diadakan untuk mempertimbangkan bahwa wabah Covid-19 saat ini sedang marak di dunia.

Pertemuan dimana Myanmar menjadi ketua baru Bea Cukai ASEAN diselenggarakan oleh Republik Demokratik Rakyat Laos, Indonesia juga menghadiri pertemuan sebelumnya. Delegasi bea cukai dipimpin oleh Heru Pambudi, Direktur Jenderal Bea Cukai, Syarif Hidayat, Direktur Bea Cukai Internasional dan Antar, dan Kushari Suprianto, Direktur Audit dan Kepabeanan.

Syarif mengungkapkan bahwa beberapa pertemuan penting telah dilakukan di akhir putusan tersebut.

“Salah satu keputusan penting yang dihasilkan dari pertemuan tersebut adalah persetujuan dokumen Customs Development Strategic Plan 2021-2025 (SPCD) yang berisi refleksi dan kegiatan. Ia menjelaskan bahwa strategi kepabeanan untuk mencapai integrasi kepabeanan di Asia adalah yang paling banyak. Penting. Dibandingkan plastik, beberapa rekomendasi Indonesia telah berhasil dipromosikan sebagai acara yang masuk dalam ILO. N SPCD 2020-2025. Syarif menambahkan.

Dalam pertemuan ini, Indonesia juga Wakil Ketua Organisasi Kepabeanan Dunia Wilayah Asia-Pasifik diundang untuk memandu pertemuan dan konsultasi antara ASEAN dan Organisasi Kepabeanan Dunia. Pemerintah harus menjaga keseimbangan antara mempromosikan perdagangan dan memastikan rantai pasokan, terutama selama pandemi seperti negara bagian K, perlu membuka perbatasan Guna mempercepat arus barang, terutama yang digunakan untuk merespon COVID-19, diungkit pentingnya penguatan kerja sama antar administrasi bea cukai di masa sulit dewasa ini.

By: admin
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

CommentName required Email required Website

Back to top