Loading the content... Loading depends on your connection speed!

Kerja sama antara bea cukai dan pemangku kepentingan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional

In: Bea Cukai

TRIBUNNEWS.COM-Mengatasi kondisi ekonomi sulit saat pandemi Covid-19 memang tidak mudah. Diperlukan semangat, sinergi dan kerjasama semua pihak untuk mewujudkan kepentingan nasional.

Saat ini, pemerintah tengah menggalakkan Rencana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui berbagai kebijakan. Ini tidak mudah karena sepertinya perlombaan melawan penyebaran Covid-19 yang tidak pernah pudar. Hal tersebut diungkapkan Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai (Kanwil) Jawa Tengah dan Yogyakarta, Padmoyo Tri Wikanto, Jumat (07/08). Ia mengatakan: “Ini untuk membuat industri merasa nyaman dan mendapat bantuan dari pemerintah, sehingga investasi terus tumbuh, pegawai tetap bisa bekerja, dan kegiatan ekonomi terus berjalan.” — Gabungan Seluruh Importir Nasional Indonesia (GINSI) dan DIY Pengusaha pemangku kepentingan dari Kantor Pajak Bea dan Konsumsi Daerah Jawa juga mengapresiasi tindakan bea cukai tersebut. Perusahaan Jimmy Santoso, Wakil Manajer Umum Perusahaan Pengemasan Makanan Fuling Indonesia (FFPI), menggunakan fasilitas zona perdagangan bebas, menurutnya investor memiliki kepercayaan untuk berbisnis di Semarang, Jawa Tengah dan kemudahan birokrasi. Derajatnya tidak lepas dari sentuhan. Bea Cukai DIY Jawa Tengah, Bea Cukai Semarang dan Pak Budi Budiatmoko dari GINSI membantu kami. Bimbing kami sampai kami dapat melindungi fasilitas kawasan berikat. Kami berjanji bahwa kami akan mematuhi semua peraturan pemerintah dan berbuat lebih baik. Ketika kami memulai bisnis kami, kami menemui banyak kesulitan dengan bahan baku. Kemudian fasilitas ini kami peroleh di bawah binaan GINSI dan petugas bea cukai dan pajak konsumsi. Oleh karena itu, sangat penting untuk meningkatkan efisiensi ekspor dan impor, ”ujarnya.

PT FFPI yang beralamat di Jalan Randugarut KM 13 Tugu, Semarang, Merupakan produsen kemasan makanan dan minuman, semua produknya diekspor ke luar negeri.Perusahaan penerbit mata uang ini sudah diberikan kemudahan pajak di zona obligasi sejak 1 Juli 2020. Kapasitas produksinya hingga 800 ton, dan harga bahan bakunya sekitar US $ 900. / Ton .

Menurut Jimmy, dengan adanya fasilitas free trade zone ini perseroan mampu membuat profitabilitas bahan baku mencapai US $ 112,5 / ton, sehingga dalam setahun akan ada royalti US $ 90 juta. Terungkap dalam 1-2 tahun ke depan, perseroan juga berencana menanamkan investasi sebesar US $ 3 juta (setara Rp 42,7 miliar) dan US $ 7 juta dalam sepuluh tahun mendatang.Prospek pertumbuhan kegiatan PT FFPI sudah sangat diakui oleh pihak bea cukai. Sebagai pengembangan investasi Sebagai bagian dari proses, kami berjanji untuk memberikan layanan terbaik. “Janji kami adalah memberikan layanan terbaik. Bea Cukai tidak akan berhenti mengeluarkan izin di tempat. Kami akan terus memberikan dukungan agar perusahaan dapat terus maju, Perusahaan yang mendapatkan fasilitas kawasan berikat yang berkualitas dapat ditingkatkan menjadi Kawasan Berikat Mandiri (KBM). Keunggulan KBM adalah minimalnya proses masuk dan keluar barang secara langsung. Proses bisnis KBM dilakukan secara mandiri menggunakan sistem yang berbasis teknologi dan manajemen risiko untuk lebih mengurangi biaya impor dan ekspor serta mengurangi efisiensi waktu pengusaha “ujar Padmoyo. (*)

By: admin
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

CommentName required Email required Website

Back to top